Makna Sirih Pinang Dalam Upacara Penerimaan Tamu Dan Penobatan Kepala Suku Atau Kepala Soa Di Desa Wagrahi Kecamatan Fena Leisela Kabupaten Buru Provinsi Maluku

Kajian Pendidikan Hindu

Authors

  • Ita Waemese Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta
  • Ni Nyoman Sugi Widiastithi Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta
  • I Gusti Ngurah Rai Sekolah Tinggi Agama Hindu Dharma Nusantara Jakarta

Abstract

This research will discuss the meaning of betel nut as a very important symbol used in the reception ceremony and the coronation ceremony of the head of the tribe/soa, the researcher examines the elements contained in betel, areca nut and lime. The purpose of this study is to use qualitative methods with descriptive analysis through interviews, observation and documentation studies, then the theory used is the theory of symbols and religion. The findings from the results of this study, the authors know the meaning of betel nut in the reception ceremony and the coronation ceremony of the tribal chief. Where lime is a symbol of human bones, betel is a symbol of human veins and areca nut is a symbol of human flesh. All three contain a very strong meaning in human beings.

References

Berger, Peter L. The Sosial Reality of Religion, Nonvich: Penguin Books 197.

Bevans, Stephen B. Model-model Teologi Kontekstual ( Maumere : Lembaga pembentukan berlanjut, Arnold Jansen, 2000.

Cassirer, Ernst. An Essay on Man.London : Yale University Press, 1944. Diterjemahkan oleh A.A. Nugroho dalam judul. Manusia dan Kebudayaan : Sebuah Esei tentang Manusia : Gramedia, 1987.

Cooley, F.L. Mimbar Taktha, Jakarta : Sinar Harapan, 1987.

Creswell, J.W. Research Design : Qualitative & Quantitatif Approach, diterjemahkan oleh Angkatan III & IV KIK-UI, Jakarta : KIK Press, 2002

Edi Sedyawati, Budaya Indonesia, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2006. Hal.168- 169.

Ema Pena, Neriyanti, (2021). Tradisi mamat dalam membangun relasi sosial keagamaan di Naikolan provinsi Nusa Tenggara Timur. Jurnal of Education, Humaniora and Social Sciences (JEHSS).1 (1), Agustus 2021.

Hoed, Benny H, 1968, Dampak komunikasi Peiklanan; sebuah Ancangandri segi semiotic, Jakarta; Makalah seminar semiotika.

Surnato. Yogyakarta : penerbit PT Tiara wacana, buku asli diterbitkan tahun 1984.

Nariwari, Lukas Hubungan Antar Gereja dan kebudayaan ( makalah tentang kesaksian akan kristus dalam Konteks kebudayaa.

Matajane, Adrijana, makna sirih pinang dalam upacara adat ( skripsi) STAKPN Ambon, tidak terbitkan. 2012.

Nariwari, Lukas Hubungan Antar Gereja dan kebudayaan ( makalah tentang kesaksian akan kristus dalam Konteks kebudayaan.

Nawawi, H. Hadari, Metodologi Bidang Sosial, Gaja Mada University Press, Yogyakata, 1990.

Tanamal, Pieter, pengabdian dan perjuangan, Ambon : 1985.

Targin. http://tariganism. Blogspot. Com/ 2009/03/ manusia-memaknai-simbol. Html, diunduh tanggal 9 September 2016.

Downloads

Published

2023-12-04

How to Cite

Waemese, I. ., Widiastithi, N. N. S. ., & Rai, I. G. N. . (2023). Makna Sirih Pinang Dalam Upacara Penerimaan Tamu Dan Penobatan Kepala Suku Atau Kepala Soa Di Desa Wagrahi Kecamatan Fena Leisela Kabupaten Buru Provinsi Maluku : Kajian Pendidikan Hindu. Aufklarung: Jurnal Pendidikan, Sosial Dan Humaniora, 3(4), 129–138. Retrieved from https://pijarpemikiran.com/index.php/Aufklarung/article/view/661