Strategi Bakamla RI Dalam Menjaga Keamanan dan Kedaulatan Indonesia di Laut Natuna Utara

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan lebih dari 17 ribu pulau dan memiliki banyak kekayaan alam laut. Wilayah Laut Natuna Utara salah satunya yang memiliki kekayaan laut terbesar dengan sektor perikanan dengan potensi mencapai 767.126 ton. Kekayaan yang dimiliki bahkan seringkali memicu ketegangan di wilayah Laut Natuna Utara. Pada 2021 lalu misalnya, ketika China melakukan protes kepada Indonesia karena melakukan pengeboran di rig lepas pantai Natuna Utara. Karena alasan semacam itu dibentuklah Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) pada 2014 berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 178 Tahun 2014 tentang Badan Keamanan Laut. Dalam tulisan ini, akan dipaparkan lebih jauh mengenai strategi Bakamla dalam mengawasi dan mempertahankan kedaulatan Indonesia dari aktivitas ilegal negara asing di Laut Natuna Utara seperti ilegal fishing dan pelanggaran perbatasan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif, di mana data diperoleh dengan studi literatur dari sumber-sumber sekunder seperti laporan instansi terkait, artikel, buku, dan dokumen lain yang relevan dengan kasus yang diangkat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang digunakan Bakamla dalam menjaga keamanan dan kedaulatan di Laut Natuna Utara ada tiga, yakni: (1) Peningkatan kapasistas SDM dan peralatan Bakamla; (2) Perlibatan instansi lainnya; dan (3) Pengerahan partisipasi masyarakat secara langsung.