Kanada dan Isu Feminisme

Awal Munculnya Gerakan Slutwalk dan Perkembangannya

Abstract

Pada tahun 2017 Duta Besar Kanada untuk Indonesia, HE. Peter Mac Arthur mengatakan meskipun Kanada memiliki jumlah populasi perempuan yang lebih sedikit dibandingkan jumlah populasi prianya, namun hingga saat ini pemerintah selalu berusaha untuk memperhatikan isu-isu mengenai Hak Asasi Manusia (HAM) dan isu-isu kesetaraan gender, yang mana kedua isu tersebut berkaitan kepada isu perempuan ataupun isu feminisme. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif mencakup penelitian dan pengumpulan data-data, informasi, atau material pendukung lainnya secara empiris seperti studi kasus, pengalaman personal, sejarah, intraksional serta studi literatur seperti buku, jurnal, artikel ataupun dokumen-dokumen lainnya yang mendukung. Tujuan penelitian ini adalah ntuk mengetahui pengaruh atau dampak gerakan slutwalk terhadap feminisme di dunia dan untuk mengetahui respon masyarakat terhadap gerakan slutwalk sebagai aksi menolak kesetaraan gender atau feminisme, khususnya Kanada sebagai negara asal munculnya gerakan slutwalk. Gerakan slutwalk dianggap sebagai salah satu aksi atau bentuk dari pemikiran feminisme, terutama feminisme radikal. Feminisme radikal menganggap nilai-nilai yang telah lahir dan tercipta di masyarakan yang berhubungan atau berkaitan dengan pembagian peran atau perilaku antara laki-laki dan perempuan telah menciptakan sikap diskriminasi, yang mana kemudian menimbulkan budaya patiarki terhadap kaum perempuan.